JAKARTA | KARAWANGSPORT.COM | Kepemudaan dan olahraga dinilai sebagai dua elemen kunci dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045. Hal ini disampaikan oleh Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga (Wamenpora), Taufik Hidayat, saat memimpin Rapat Koordinasi dan Kolaborasi Lintas Kementerian/Lembaga (K/L) di Auditorium Wisma Kemenpora, Jumat (16/5/2025).
Rapat tersebut diikuti oleh 58 K/L dan membahas penyusunan Peraturan Presiden (Perpres) tentang perubahan atas Perpres Nomor 43 Tahun 2022 tentang Koordinasi Strategis Lintas Sektor Pelayanan Kepemudaan, termasuk Lampiran Rencana Aksi Nasional (RAN) Pelayanan Kepemudaan.
“Rakor hari ini menjadi kick-off penyusunan Perpres baru yang akan memuat RAN Pelayanan Kepemudaan. Forum ini adalah langkah awal untuk menyatukan pemahaman, memperkuat sinergi, dan merumuskan arah kebijakan lintas sektor dalam pelayanan kepemudaan,” ujar Taufik dalam siaran pers yang diterima detikSport.
Taufik menegaskan bahwa pemuda memiliki peran strategis sebagai motor penggerak pembangunan bangsa, termasuk dalam bidang olahraga yang kini menjadi kekuatan lunak (soft power) Indonesia di dunia internasional.
“Pembangunan kepemudaan tidak bisa dilakukan secara sektoral. Kita memerlukan keterlibatan lintas sektor,” tegas peraih medali emas Olimpiade Athena 2004 itu.
Ia merujuk pada Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2009 tentang Kepemudaan yang menyatakan bahwa pemuda adalah Warga Negara Indonesia berusia 16 hingga 30 tahun—masa kehidupan yang sarat energi dan potensi untuk membawa perubahan nyata.
Menurutnya, isu kepemudaan mencakup banyak sektor, mulai dari pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, kewirausahaan, kesetaraan gender, hingga partisipasi, kepemimpinan, dan inklusivitas.
“Koordinasi dan kolaborasi antar pemangku kepentingan sangat penting agar pelayanan kepemudaan berjalan secara holistik, terintegrasi, dan berkelanjutan,” tambahnya.
Taufik menyebut bahwa hadirnya UU No. 40 Tahun 2009 dan Perpres No. 43 Tahun 2022 merupakan payung hukum untuk mengintegrasikan peran lintas K/L dalam pelayanan kepemudaan secara nasional.
“Kick-off hari ini harus berkelanjutan. Semua masukan akan kami tampung dan bahas hingga ke tahap implementasi berikutnya. Harus ada timeline-nya, jangan sampai tidak ada tindak lanjut. Semua pihak harus berkomitmen bergerak cepat demi peningkatan kualitas kepemudaan menuju Indonesia Emas 2045,” tegasnya.
Sementara itu, Deputi Bidang Pelayanan Kepemudaan Kemenpora, Yohan, menambahkan bahwa pelayanan kepemudaan harus mampu melahirkan pemimpin masa depan, termasuk dari kalangan atlet dan insan olahraga yang diberdayakan secara menyeluruh.
“Program yang dijalankan harus benar-benar memberdayakan pemuda. Mereka tidak hanya dijadikan objek pembangunan, tetapi juga menjadi subjek utama dalam pembangunan itu sendiri,” ujar Yohan.
( DETIKSPORT.COM )