JAKARTA | KARAWANGSPORT.COM | Pencak silat merupakan seni bela diri tradisional asli Indonesia yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas dan warisan budaya bangsa. Lebih dari sekadar olahraga, pencak silat mencerminkan filosofi hidup, nilai-nilai kearifan lokal, dan semangat perjuangan yang diwariskan dari generasi ke generasi.

Sejarah Pencak Silat

Popularitas pencak silat semakin meningkat seiring kemunculannya dalam film-film aksi. Dalam Pencak Silat karya Tatang Muhtar, disebutkan bahwa bela diri ini sudah dikenal sejak masa prasejarah, ketika manusia purba mengembangkan teknik bertahan hidup dengan meniru gerakan hewan seperti kera, harimau, ular, dan burung.

Setiap daerah di Nusantara mengembangkan ciri khasnya sendiri. Penduduk pegunungan, misalnya, cenderung memiliki teknik kuda-kuda yang kuat dan stabil, sementara masyarakat dataran rendah mengandalkan kelincahan langkah kaki. Perpaduan antar daerah inilah yang memperkaya ragam gerakan dalam pencak silat.

Menurut buku Bangga Punya Indonesia Pencak Silat oleh Pena Indonesia, dokumentasi awal tentang pencak silat mulai muncul pada abad ke-14, terutama ketika Islam mulai tersebar di Nusantara. Saat itu, silat diajarkan di surau dan pesantren sebagai bagian dari pendidikan spiritual dan fisik.

Berbagai jurus dalam pencak silat terinspirasi oleh alam: gerakan binatang, bentuk tumbuhan, hingga fenomena bencana. Di masa penjajahan, pencak silat digunakan sebagai alat perjuangan, dan banyak tokoh pejuang seperti Tjik di Tiro, Imam Bonjol, hingga Pangeran Diponegoro yang menguasainya.

Setelah Indonesia merdeka, pencak silat semakin berkembang. Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) dibentuk pada 18 Mei 1948 di Surakarta atas prakarsa Wongso Negoro. Inisiatif ini sebenarnya sudah dimulai sejak 1922 melalui Perhimpoenan Pentjak Silat Indonesia di Subang, Jawa Barat.

Pada 11 Maret 1980, Indonesia menggagas pendirian Persatuan Pencak Silat Antarbangsa (Persilat) bersama Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam. Pencak silat pun mulai dipertandingkan dalam berbagai ajang internasional, termasuk Asian Games 2018.

Teknik Dasar Pencak Silat

Pencak silat memadukan unsur bela diri, seni, olahraga, dan nilai-nilai spiritual. Beberapa teknik dasar yang menjadi fondasi dalam latihan pencak silat antara lain:

1. Kuda-Kuda
Posisi dasar untuk menjaga keseimbangan tubuh. Ada beberapa jenis, seperti:

Kuda-Kuda Depan: Satu kaki di depan, menopang berat badan.

Pasang Dua: Kaki depan lurus, belakang sedikit menekuk.

Pasang Tiga: Kaki depan lurus, kaki belakang lebih menekuk.

 

2. Kembangan
Gerakan transisi yang menyerupai tarian untuk mengelabui lawan dan mencari celah pertahanan.

3. Pukulan dan Teknik Serangan
Serangan dilakukan melalui pukulan, tendangan, sapuan, hingga kuncian. Jurus-jurus dasar menjadi pijakan untuk menguasai teknik lanjutan.

 

Fakta Unik Pencak Silat

1. Senjata Khas Tiap Daerah
Meski sering dipraktikkan dengan tangan kosong, silat juga menggunakan senjata khas daerah seperti keris (Jawa), kujang (Sunda), rencong (Aceh), dan kerambit (Minangkabau).

2. Warisan Budaya Lokal
Pencak silat diwariskan secara turun-temurun. Legenda silat Minangkabau menyebut Datuk Suri Diraja sebagai pencipta silek, sementara aliran Cimande dari Jawa Barat terinspirasi dari perkelahian harimau dan monyet.

3. Bagian dari Tradisi Adat
Seni silat ditampilkan dalam kesenian Randai di Minangkabau dan tradisi Palang Pintu dalam pernikahan adat Betawi.

4. Dikenal di Negara Tetangga
Di Malaysia dan Singapura dikenal sebagai silat gayong dan cekak, di Thailand disebut bersilat, dan di Filipina dikenal sebagai pasilat.

5. Diakui Dunia Internasional
Pencak silat resmi dipertandingkan dalam PON sejak 1973 dan di SEA Games sejak 1987. Puncaknya, UNESCO menetapkannya sebagai Warisan Budaya Takbenda Dunia pada 13 Desember 2019.

( Detik.com )