KARAWANGSPORT.COM | Kongres FIFA ke-75 resmi digelar di Asuncion, Paraguay, dan dihadiri oleh Presiden FIFA Gianni Infantino serta perwakilan dari 211 negara anggota. Forum tahunan ini menjadi panggung penting untuk merumuskan arah strategis sepak bola global.
Indonesia turut berpartisipasi melalui kehadiran tiga perwakilan dari PSSI: Anggota Komite Eksekutif (Exco) Muhammad, Vivin Cahyani Sungkono, dan Sekjen Yunus Nusi. Kehadiran mereka menunjukkan komitmen Indonesia dalam mendukung tata kelola dan perkembangan sepak bola yang transparan dan berkelanjutan.
Dalam sambutannya, Infantino memaparkan laporan tahunan FIFA, menyoroti pencapaian organisasi, dan menegaskan pentingnya solidaritas, inklusivitas, serta komitmen melawan diskriminasi.
Kongres juga membahas sejumlah agenda penting, di antaranya:
Pemilihan Komite FIFA: Termasuk Komite Disiplin, Etik, Banding, Tata Kelola, Audit, dan Kepatuhan.
Piala Dunia Antarklub 2025: Format baru kompetisi yang akan dimulai tahun ini diproyeksikan menjadi ajang berkualitas sekaligus alat distribusi dana solidaritas global.
Sepak Bola Wanita: FIFA menegaskan dukungan untuk Piala Dunia Wanita 2027 di Brasil serta membuka bidding untuk edisi 2031 dan 2035.
Piala Dunia Pria: FIFA menyoroti kesiapan Piala Dunia 2030 di Maroko, Portugal, dan Spanyol (dengan laga perayaan di Amerika Selatan), serta konfirmasi Arab Saudi sebagai tuan rumah edisi 2034.
Pengembangan Global: Program seperti Football for Schools dan penguatan fondasi sepak bola wanita menjadi prioritas.
Tata Kelola dan Transparansi: FIFA kembali menegaskan pentingnya good governance, transparansi keuangan, dan kepatuhan regulasi.
Solidaritas Global: Situasi di Palestina menjadi salah satu isu utama yang dibahas dalam konteks kemanusiaan dan solidaritas antaranggota.
Teknologi dan Regulasi: FIFA terus memantau inovasi teknologi dan regulasi yang relevan untuk menjaga keadilan dan integritas pertandingan.
Kongres FIFA 2025 membuktikan bahwa sepak bola bukan hanya soal kompetisi di lapangan, tetapi juga tentang bagaimana dunia bersatu membentuk masa depan olahraga yang inklusif, adil, dan berkelanjutan.
(PSSI.COM)