BADUNG | KARAWANGSPORT.COM | Penyelenggaraan Asian Fencing Championship 2025 di Bali pada 17–23 Juni 2025 menjadi ajang berharga bagi para atlet anggar Indonesia untuk menimba pengalaman, khususnya tim epee putri.

Hal tersebut disampaikan pelatih tim epee putri Indonesia, Muhammad Indra Haryana, saat ditemui Minggu (22/6) pagi.

“Alhamdulillah sejauh ini bagus, jadi pengalaman berharga untuk mereka ke depannya,” ujar Indra.

Salah satu momen penting bagi tim epee putri senior adalah saat mereka berhadapan dengan tim Jepang di babak 16 besar. Meski harus mengakui keunggulan tim asal Negeri Matahari Terbit, Indra menilai pertandingan tersebut memberikan pelajaran berharga.

“Menurut saya, Indonesia beruntung bisa bertemu Jepang, tim yang juga tampil di Olimpiade sebelumnya. Meski kalah, pertemuan ini penting karena mereka belum pernah bertanding melawan tim sekelas Jepang,” jelasnya.

Indra menambahkan, pengalaman menghadapi negara-negara kuat Asia Timur seperti Jepang, Korea Selatan, Tiongkok, dan Hong Kong menjadi modal penting untuk persiapan menuju SEA Games 2025 di Thailand.

“Mereka belajar bagaimana bertarung melawan negara kuat Asia Timur. Ini menjadi bekal penting untuk tampil lebih baik di event mendatang,” katanya.

Pelatih juga menyoroti pentingnya peningkatan mental bertanding, terutama karena tim epee putri senior saat ini dihuni oleh para atlet muda dengan rata-rata usia di bawah 20 tahun.

“Dibutuhkan banyak jam terbang untuk membangun mental dan permainan yang stabil. Terutama untuk atlet-atlet yang menjadi penentu skor dalam pertandingan tim,” ujar Indra.

Ia menegaskan bahwa stabilitas permainan tim sangat dipengaruhi oleh kekuatan mental, yang hanya bisa diperoleh melalui pengalaman tanding yang konsisten.

Adapun tim epee putri Indonesia finis di peringkat ke-12. Mereka sebelumnya sukses mengalahkan Kuwait 45–32 di babak awal, namun harus mengakui keunggulan Thailand 30–45. Dalam perebutan posisi 11–12, Indonesia kalah dari Turkmenistan dengan skor 31–45.

(Kemenpora.go.id)